Air Mata Aola
“Dia sakit apa sich?kok jadi gini?”
semua hanya diam melihat Aola jatuh pingsan saat menari di ruangan
kecil yang telah menjadi rumah kedua mereka di sebuah jalan kecil di daerah
mereka.
“Tadi perasaan biasa-biasa aja,Aola sakit kali ya? “ Robi ikut
heran.
“Aola emang sakit apa San?” Ade bertanya tapi Ichsan tetap diam.
Kaca-kaca yang ada di setiap sisi ruangan itupun mungkin bingun ada
apa dengan mereka semua. Mereka yang biasanya sangat ceria mewarnai isi ruangan
itu sehari-harinya. Alat-alat music yang tersusun rapi di sudut belakang ruangan
berbunyi dengan indahnya di bawah tangan
para pemusik. Lemari kostum berupa etalase kaca tersenyum bangga melihat
penari-penari menari dengan lincah dan sangat menyejukkan mata.Ruangan kecil
ini menjadi saksi bagaimana mereka berkarya dengan alaminya tanpa ada tekanan
atau paksaan berfikir dari apapun dan siapapun. Merekalah anak-anak yang
mencintai kesenian sepenuh hati mereka. Namun tidak dengan hari itu.
“ Setau Ara biasanya Aola gini kalo lagi banyak masalah loch bang,”Ara
member tahu Ichsan. “Abang sama Aola aman kan?”. “gak tau Mi” ,Ichasan kembali
menunduk dan diam.
Aola terbangun,ketegangan diwajah mereka mulai mereda
,”ada masalah ya La?kok gak cerita?” Ara cemas dengan keadaan
sahabat barunya itu.
Seusai mengambil segelas air putih dan meminumkannya kepada Aola,Ami
pun bertanya “pasti ada masalahkan La?sama siapa?ayah,ibu,temen-temen atau
mungkin sama bang Ichsan ya?”.
Aola tak menjawab hanya berkata
“bang Yudi,bisa tolong tinggalin kami bertiga disini sebentar?”.” Oh iya
La,,De,Bi,San,Putri,Ila?” yudhi memandangi satu persatu temannya mengajak
keluar.
“Kemarin Aola ke pantai sama bang Ichsan,awalnya kami hanya
mengingat-ingat kesalahan-kesalahan kami masing-masing dulunya. Waktu bang Ichsan
nyebutin kesalahan Aola,Aola cuma senyum dan minta maaf,tapi pas Aola yang
nyebutin kesalahan bang Ichsan,dia marah dan bentak-bentak Aola,seperti orang
tak terima . Memang sebelum Aola bicara Aola mintak dia gak boleh motong cerita
dan mungkin dia tersinggung. Tapi Aola gak nyangka banget bang Ichsan ternyata
seperti itu Ra.” Aola memeluk Ara dan menangis
“ Aola ingat ibu Ra,ingat saat ayah bentak-bentak dan selalu
marah-marah sama ibu,Aola gak suka laki-laki kasar,Aola trauma dengan semua
kata-kata keras seperti itu”. “Kami tau La,tapi mungkin bang Ichsan gak tau
masalah itu”. “Ami betul La,Aola pernah cerita sama bang Ichsan?”.”Gak yang tau
cuma kalian dan bang Yudi”. “terbukalah la!kalian dekat udah satu
tahun,ceritaiin semuanya,pasti bang Ichsan bisa terima dan pasti bakalan lebih
ngertiin Aola,duduk saja disini biar kami yang keluar”.
Aola duduk memandangi
wajahnya di kaca besar yang ada dihadapannya,wajah kusam,rambut
acak-acakan,mata bengkak,”kenapa kamu La?ini bukan kamu yang biasanya” kaca itu
seolah menyadarkannya tentang situasinya saat itu. Seorang laki-laki kurus
tinggi dan hitam manis yang selama setahun ini sering bersamanya masuk dan
telah duduk di samping Aola.
“La bang minta maaf soal itu,abang sudah dengar semuanya dari Yudi,tentang
alasan kenapa Aola dingin dengan laki-laki,tentang alasan Aola memilih jauh
dari orang tua,abang sudah tau yang
sebenarnya La. Tapi kenapa Aola gak
pernah cerita? Abang benar-benar menyesal dengan sikap abang kemarin. Sebelum
menjemput Aola, kemari abang dan yang lain berkumpul disini untuk merembukkan
music tari kalian tadi,tapi kami ada sedikit adu kata dan abang langsung pergi
tanpa menyelesaikan nya dengan mereka,sampai di pantai kemarin pun abang
sebenarnya masih emosi, ditambah dengan perdebatan kita. Abang minta maaf La,abang
pastikan itu gak akan terjadi lagi,,percayalah La!” Ichsan menggengam jari-jari
Aola.
Aola yang selama ichsan
berbicara hanya menatapi bayangan mereka di kaca memalingkan wajahnya kearah Ichsan
,“lupakanlah bang,,Aola maafkan abang dan juga minta maaf karna abang
mengetahui keluarga Aola dari orang lain bukan dari Aola sendiri. Tapi Aola gak
bisa bayangin kalau seandainya kejadian kemarin
terulang lagi,apa Aola masih bisa percaya atau tidak”
gadis itu kembali meneteskan air matanya dan kembali pingsan di
depan orang yang setahun ini mengagumi dan menyayanginya.
![]() |
|||
![]() |
|||
#inmymind30032012dikoridorkost#