Kamis, 29 Maret 2012


Air Mata Aola
“Dia sakit apa sich?kok jadi gini?”
semua hanya diam melihat Aola jatuh pingsan saat menari di ruangan kecil yang telah menjadi rumah kedua mereka di sebuah jalan kecil di daerah mereka.  
“Tadi perasaan biasa-biasa aja,Aola sakit kali ya? “ Robi ikut heran.
“Aola emang sakit apa San?” Ade bertanya tapi Ichsan tetap diam.
Kaca-kaca yang ada di setiap sisi ruangan itupun mungkin bingun ada apa dengan mereka semua. Mereka yang biasanya sangat ceria mewarnai isi ruangan itu sehari-harinya. Alat-alat music yang tersusun rapi di sudut belakang ruangan  berbunyi dengan indahnya di bawah tangan para pemusik. Lemari kostum berupa etalase kaca tersenyum bangga melihat penari-penari menari dengan lincah dan sangat menyejukkan mata.Ruangan kecil ini menjadi saksi bagaimana mereka berkarya dengan alaminya tanpa ada tekanan atau paksaan berfikir dari apapun dan siapapun. Merekalah anak-anak yang mencintai kesenian sepenuh hati mereka. Namun tidak dengan hari itu.
“ Setau Ara biasanya Aola gini kalo lagi banyak masalah loch bang,”Ara member tahu Ichsan. “Abang sama Aola aman kan?”. “gak tau Mi” ,Ichasan kembali menunduk dan diam.
Aola terbangun,ketegangan diwajah mereka mulai mereda
,”ada masalah ya La?kok gak cerita?” Ara cemas dengan keadaan sahabat barunya itu.
Seusai mengambil segelas air putih dan meminumkannya kepada Aola,Ami pun bertanya “pasti ada masalahkan La?sama siapa?ayah,ibu,temen-temen atau mungkin sama bang Ichsan ya?”.
Aola tak menjawab hanya berkata  “bang Yudi,bisa tolong tinggalin kami bertiga disini sebentar?”.” Oh iya La,,De,Bi,San,Putri,Ila?” yudhi memandangi satu persatu temannya mengajak keluar.
“Kemarin Aola ke pantai sama bang Ichsan,awalnya kami hanya mengingat-ingat kesalahan-kesalahan kami masing-masing dulunya. Waktu bang Ichsan nyebutin kesalahan Aola,Aola cuma senyum dan minta maaf,tapi pas Aola yang nyebutin kesalahan bang Ichsan,dia marah dan bentak-bentak Aola,seperti orang tak terima . Memang sebelum Aola bicara Aola mintak dia gak boleh motong cerita dan mungkin dia tersinggung. Tapi Aola gak nyangka banget bang Ichsan ternyata seperti itu Ra.” Aola memeluk Ara dan menangis
“ Aola ingat ibu Ra,ingat saat ayah bentak-bentak dan selalu marah-marah sama ibu,Aola gak suka laki-laki kasar,Aola trauma dengan semua kata-kata keras seperti itu”. “Kami tau La,tapi mungkin bang Ichsan gak tau masalah itu”. “Ami betul La,Aola pernah cerita sama bang Ichsan?”.”Gak yang tau cuma kalian dan bang Yudi”. “terbukalah la!kalian dekat udah satu tahun,ceritaiin semuanya,pasti bang Ichsan bisa terima dan pasti bakalan lebih ngertiin Aola,duduk saja disini biar kami yang keluar”.
Aola  duduk memandangi wajahnya di kaca besar yang ada dihadapannya,wajah kusam,rambut acak-acakan,mata bengkak,”kenapa kamu La?ini bukan kamu yang biasanya” kaca itu seolah menyadarkannya tentang situasinya saat itu. Seorang laki-laki kurus tinggi dan hitam manis yang selama setahun ini sering bersamanya masuk dan telah duduk di samping Aola.
“La bang minta maaf soal itu,abang sudah dengar semuanya dari Yudi,tentang alasan kenapa Aola dingin dengan laki-laki,tentang alasan Aola memilih jauh dari orang tua,abang sudah  tau yang sebenarnya  La. Tapi kenapa Aola gak pernah cerita? Abang benar-benar menyesal dengan sikap abang kemarin. Sebelum menjemput Aola, kemari abang dan yang lain berkumpul disini untuk merembukkan music tari kalian tadi,tapi kami ada sedikit adu kata dan abang langsung pergi tanpa menyelesaikan nya dengan mereka,sampai di pantai kemarin pun abang sebenarnya masih emosi, ditambah dengan perdebatan kita. Abang minta maaf La,abang pastikan itu gak akan terjadi lagi,,percayalah La!” Ichsan menggengam jari-jari Aola.
 Aola yang selama ichsan berbicara hanya menatapi bayangan mereka di kaca memalingkan wajahnya kearah Ichsan ,“lupakanlah bang,,Aola maafkan abang dan juga minta maaf karna abang mengetahui keluarga Aola dari orang lain bukan dari Aola sendiri. Tapi Aola gak bisa bayangin kalau seandainya kejadian kemarin  terulang lagi,apa Aola masih bisa percaya atau tidak”
gadis itu kembali meneteskan air matanya dan kembali pingsan di depan orang yang setahun ini mengagumi dan menyayanginya.
Left Arrow Callout:  Aola’s Picture,,
Ckckckckck,J
 







                                                             #inmymind30032012dikoridorkost#

Selasa, 27 Maret 2012



Arti Cinta

Di dalam kedinginan jiwaku
Kau hadir mendekap erat kalbuku
Dalam kesendirian nuraniku
Kau temani aku dengan kemesraan
Dalam kegalauan jiwaku
Kau hadir untuk menghiburku
Dalam kesepian malamku
Kau hadir dalam indahnya mimpiku
Tiada yang kupikirkan selama ini
Kecuali aku merasa berarti bersamamu
Kan kuayun langkahku ini
Bersama irama kerinduan
Kangen khan slalu menyelimuti hatiku
Tak ada sesuatu terindah untuku
Karena kau segala-galanya bagiku